Rabu, 20 April 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 5716
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengejar kewajiban pengembang yang menaikan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) untuk membangun rumah susun (rusun). Setidaknya ada 10 blok yang akan dibangun dalam waktu dekat ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Ika Lestari Adji mengatakan, ada empat pengembang yang akan merealisasikan kewajibannya untuk membangun rusun. Keempatnya yakni PT karya Mulia Gemilang, PT PUtra Gaya Wahana, PT Sampoerna Strategic, dan Keppel Land.
"Mereka akan merealisasikan apa yang menjadi pelampauan KLB itu. Kurang lebih ada 10 tower," kata Ika, di Balai Kota, Rabu (20/4).
Pembangunan rusun ini akan dilakukan di dua lokasi yakni Daan Mogot dan Cengkareng Barat. Untuk PT karya Mulia Gemilang dan PT Sampoerna Strategic masing-masing akan membangun tiga blok. Sementara sisanya membangun masing-masing dua blok.
"Tapi yang Sampoerna bertahap, dua blok dulu baru nanti satu blok menyusul. Setiap blok terdiri dari 270 unit," terangnya.
Jika proses administrasi rampung, maka groundbreaking atau peletakan batu pertama akan dilakukan dalam waktu satu bulan ke depan. Tahap awal akan dilakukan pematangan lahan dan pengurukan.
"Dalam waktu dekat, kalau administrasi sudah lengkap, satu bulan ke depan kami berharap sudah bisa dimulai, groundbreaking," lanjutnya.
Ika menambahkan, pembangunan rusun dari kewajiban pengembang ini diluar dari 38 rusun yang dibangun Pemprov DKI Jakarta. Namun tetap lahan yang digunakan milik Pemprov DKI.
"Ini di lahan Pemprov tapi akan dibangun oleh yang tadi itu sebagai kompensasi KLB. Fasilitasnya sama karena prototype dari kami, kemudian mereka yang membangun," ucapnya.
Ditargetkan, pada 2017 mendatang pembangunan sudah rampung dan bisa ditempati oleh warga. Pihaknya sengaja memilih dua lokasi tersebut karena dilinai representatif. Mengingat berdekatan juga dengan Masjid Agung yang masih dalam proses pembangunan.