Selasa, 17 Juni 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 5386
(Foto: doc)
Sedikitnya 20 titik pagar di kawasan taman Monumen Nasional (Monas) dirusak para pedagang kaki lima dengan cara dicongkel atau direnggangkan. Mereka sengaja merusak pagar supaya bisa keluar masuk dengan leluasa serta menjadi jalur melarikan diri jika sedang ada penertiban.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso mengatakan, para PKL sengaja mencongkel atau melonggarkan pagar sebagai akses keluar masuk ke area Monas. Sebanyak 20 titik yang dicongkel tersebar di beberapa lokasi.
"Ada banyak yang dicongkel, kemarin kita temukan lebih dari 20 titik. Pagar yang dirusak itu dimanfaatkan sebagai akses keluar masuk," kata Kukuh, Selasa (17/6).
Kukuh menawarkan pengamanan saat perbaikan kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distankam) DKI Jakarta. Pasalnya, perbaikan pagar ini bukan yang pertama kali dilakukan, namun pagar kembali dirusak oleh PKL. Tak hanya itu, petugas Distankam DKI juga kerap mendapat ancaman kekerasan saat perbaikan.
"Kita sudah tawarkan ke Dinas Pertamanan biar kita jagain mereka selama ngelas pagar, karena mereka sering diancam akan dibunuh. Tapi, kami belum dapat jawaban dari Dinas Pertamanan," kata Kukuh.
Kepala Unit Pengelola (UP) Monas, Rini Haryani menuturkan, perbaikan pagar Monas kewenangannya berada dibawah Distankam DKI. Meski begitu, UP Monas terus berkoordinasi agar perbaikan pagar segera dilakukan jika ditemukan kerusakan.
"Kita selalu koordinasikan dengan Dinas Pertamanan, karena perbaikannya memang dibawah mereka," ujar Rini.
Di sisi lain, ia tak menampik kalau petugas Monas dan aparat lainnya kerap mendapat ancaman kekerasan dari PKL. "Iya, saya juga baru tahu setelah rapat dengan satpol PP. Saya dapat info waktu pemagaran, Pak Firdaus (Kepala UP Taman Monas) diancam mau dibunuh," kata Rini.
Seperti diketahui, ratusan PKL setiap harinya nekat berjualan di area Monas. Padahal kawasan tersebut seharusnya steril dari PKL, karena sudah disediakan lokasi binaan di IRTI Monas. Puncaknya saat pelaksanaan Pekan Rakyat Jakarta (PRJ), yang digelar selama sepekan kemarin. Pelaksanaan acara dianggap amburadul karea justru diserbu oleh ratusan PKL.
Satpol PP DKI Jakarta akhirnya melakukan penertiban besar-besaran pada Senin (16/6) kemarin. Pada penertiban kali ini pun berakhir ricuh. PKL melempari petugas dengan batu saat barang dagangan mereka akan diangkut. Rencananya selama sepekan ke depan, kawasan Monas akan dijaga ketat oleh Satpol PP untuk menjaga PKL tidak kembali berjualan.