Senin, 18 April 2016 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Nani Suherni 4214
(Foto: Yopie Oscar)
Mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta yang bernama “Antareja” pada hari Minggu (17 April 2016) telah menembus Stasiun Istora (depan Bursa Efek Indonesia).
Dioperasikan pada 21 September 2015 dari Patung Pemuda Senayan, bor Antareja telah membuat terowongan jalur MRT bawah tanah hingga Stasiun Istora dengan total panjang 928,5 meter (Patung Pemuda- Stasiun Senayan sepanjang 327 meter dan Stasiun Senayan-Stasiun Istora sepanjang 601,5 meter).
"Setiap mesin bor melakukan penggalian ke arah depan, kemudian langsung diikuti dengan pemasangan segmen terowongan berupa potongan-potongan precast dengan lebar 1,5 meter, yang akan membentuk cincin (ring) di belakangnya," ujar Dono Boestami, Dirut PT MRT Jakarta, Senin (18/4).
Dikatakan Dono, dua mesin bor bawah tanah telah dioperasikan dari titik awal Patung Pemuda menuju ke arah Utara hingga nantinya akan berakhir di titik Setiabudi. Mesin bor pertama mulai beroperasi sejak bulan September 2015, sedangkan mesin bor kedua (Antareja II) telah dioperasikan sejak bulan November 2015 lalu.
"Saat ini ada empat mesin bor bawah tanah yang digunakan pada paket pekerjaan kontruksi bawah tanah untuk membuat terowongan jalur bawah tanah MRT sepanjang Senayan hingga Bundaran HI," katanya.
Dua mesin bor bawah tanah lainnya, bernama Mustikabumi I telah dioperasikan mulai dari titik Bundaran HI sejak 24 Februari 2016 nantinya berakhir di titik Setiabudi.
Sedangkan untuk Mustikabumi II, pengoperasiannya ditandai dengan pergerakan mesin bor yang membongkar struktur dinding (d-wall) dan diikuti pemasangan sejumlah 7 dari 8 temporary rings di lokasi awal pengeboran titik Bundaran HI menuju arah Selatan (Stasiun Dukuh Atas).