Senin, 18 April 2016 Reporter: Suparni Editor: Andry 2807
(Foto: Suparni)
Suhu udara di wilayah Kepulauan Seribu mencapai lebih dari 30 derajat celcius. Cuaca panas tersebut akibat dampak dari pemanasan global (global warming) dan Gerhana Matahari Total (GMT).
"Hasil monitoring kami hari ini, di Pulau Seribu suhu mencapai di atas 30 derajat celcius. Perlu ada pengendalian dampak pemanasan dari global ini," kata Tiur Maida Hutape, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kepulauan Seribu, Senin (18/4).
Ia menuturkan, untuk mengendalikan cuaca panas di Kepulauan Seribu perlu dilakukan sejumlah langkah seperti penanaman Mangrove. Kondisi cuaca panas yang terjadi saat ini bisa dimanfaatkan sebagai energi sumber cahaya dengan bantuan tekhnologi modern.
Menurutnya, udara di Ibukota Jakarta beberapa waktu belakangan ini memang dalam kondisi tidak sehat dengan ozone mencapai 285.39, suhu 33.76, global radiasi 708.76 dan NO2 104.89.
"Diduga suhu panas akhir-akhir ini dampak dari GMT," tandasnya.