Kamis, 14 April 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 6668
(Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah menyediakan rumah susun (rusun) bagi manusia perahu. Namun mereka bersikeras tidak ingin direlokasi ke rusun karena lokasinya yang jauh dari tempat semula. Padahal banyak fasilitas yang diberikan jika mau tinggal di rusun.
"Sekarang logikanya gini, manusia perahu bilang karena ada urusan kerja di sana. Di Rusun Marunda, juga ada Kanal Banjir Timur dan disana ada nelayan juga di Cilincing dan Cakung," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/4).
Beberapa fasilitas yang akan diterima jika pindah ke rusun, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), antar jemput bus sekolah, gratis naik bus Transjakarta, serta bisa mendapat pinjaman modal usaha.
"Maksud saya kalau kamu profesi nelayan, kenapa sih enggak mau pindah di Rusun Marunda? Kan dekat juga. Itu namanya politik, sengaja tinggal di perahu," ucapnya.
Kendati demikian, Basuki akan terus mengawasi manusia perahu. Jika mereka kembali mendirikan bangunan dilokasi yang sudah ditertibkan akan langsung ditindak.
"Biarin saja dia mau di perahu. Dia kan nunggu biasanya pengalaman kami. Nanti kamu kalau nginjak-nginjak tanah negara, bikin tenda lagi, ya kami sikat," ujarnya.
Basuki menegaskan masih ada tempat yang kosong untuk warga yang ber KTP DKI. Namun jika tidak memiliki KTP, mereka diminta untuk kembali ke kampung halamannya.
"Kalau enggak punya KTP Jakarta profesi kamu apa? Kalau profesi kamu enggak jelas, ya pulang kampung dong," tegasnya.
Sementara bagi warga yang memiliki profesi tetap, bisa mendapatkan KTP DKI. Dengan syarat menyertakan tiga orang tetangga sebagai saksi, bahwa yang bersangkutan memang tinggal di lokasi tersebut.