Jumat, 13 Juni 2014 Reporter: Ari Cleofatra Fernandea Editor: Dunih 6751
(Foto: Yopie Oscar)
Pelaksana Gubernur (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan merombak sistem pengelolaan Monas yang dinilainya kian memburuk lantaran maraknya pedagang kaki lima (PKL). Salah satu konsepnya, loket pembelian tiket Monas yang semula berada di dalam akan dipindah ke luar sehingga setiap orang yang masuk kawasan Monas dipastikan juga membeli tiket tersebut.
Menurutnya, selama ini wisatawan dihitung masuk apabila telah memasuki gerbang silang Monas dan akan menghadapi loket tiket perjalanan wisata yang terbagi dalam kunjungan wisata dari pelataran Monas seharga Rp 10 ribu dan Rp 15 ribu apabila wisatawan naik ke puncak Monas. Sedangkan untuk berkunjung ke museumnya hanya dipungut Rp 5 ribu. Namun, nanti pintu masuk loket Monas direlokasikan ke depan gerbang silang pintu masuk Monas itu sendiri.
Sementara wisata perjalanannya sendiri akan dibagi menjadi dua kategori wisata. Pertama, wisata Monas dari mulai pintu gerbang masuk Monas dan yang kedua merupakan wisata perjalanan Monas dari pelataran hingga puncak Monas.
"
Yang dimaksud Monas Indonesia itu bukan bukan Monas cawan, Monas pagar. Yang terhitung seluas 82 hektare itu ," terang Basuki, Jumat (13/6).Tak hanya itu, pria yang kerap disapa Ahok itu juga meminta kepada pihak pengelola Monas untuk memberlakukan sistem masuk bagi anggota yang telah terdaftar (membership) agar setiap pengunjung dapat terdata dan mempunyai rasa tanggung jawab atas kebersihannya. Nantinya setiap member itu akan dikenakan biaya sebesar Rp 50 ribu perbulan. Sedangkan bagi pengunjung reguler, akan dikenakan biaya masuk yang terhitung dari pagar masuk Monas sebesar Rp 5 ribu per orang.