Selasa, 05 April 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Budhi Firmansyah Surapati 3225
(Foto: Yopie Oscar)
"Karena itu (3 in 1) lebih banyak masalahnya. Lebih banyak penyimpangan," kata Djarot di Balai K
ota DKI Jakarta, Selasa (5/4).Namun demikian, diakui Djarot, penghapusan 3 in 1 berpotensi memicu kemacetan. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan memperbanyak bus Transjakarta. Diharapkan, masyarakat berpindah ke moda transportasi publik.
Selain itu, DKI tengah mengkaji penerapkan sistem ganjil genap sebagai pengganti sebelum ERP rampung. Penerapan ganjil genap menurutnya juga telah disetujui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat rapat pimpinan, Senin (4/4) kemarin.
"Kita tunggu ERP dan sekarang sudah dilelang, kalau itu kita percepat. Three in one berhenti, kata Pak Gubernur ganjil genap, kita lihat seperti apa," tandasnya.