Senin, 04 April 2016 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Nani Suherni 3363
(Foto: Rudi Hermawan)
Rencana uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 di Jakarta, Selasa (5/4) besok disambut positif oleh paa pengendara.
Rizki Novanza (31), salah satu pengendara mobil mengatakan, aturan 3 in 1 tidak terlalu berpengaruh mengurangi kemacetan, sehingga perlu dikaji ulang.
"Kalau saya setuju sekali dan kalau bisa dihapus saja, karena sudah tidak efektif kurangi volume kendaraan," kata Rizki, Senin (4/4).
Hal yang sama juga dikatakan Eka Rizky (30), pengguna angkutan umum. Menurutnya peraturan 3 in 1 justru menimbulkan permasalahan baru yakni keberadaan
joki."Aturan 3 in 1 justru menambah kasus sosial yakni eksploitasi anak serta kriminal dan kalau bisa dicari solusi lain," tuturnya.
Lebih lanjut, Ia setuju jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar. Eka melihat, sistem ini jauh lebih efektif mengurangi kepadatan kendaraan di beberapa ruas jalan protokol di Ibukota.
"Jika diganti dengan sistem ERP pemerintah harus menambah jumlah busnya, sehingga masyarakat bisa beralih ke angkutan umum," tandasnya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya akan melakukan uji coba penghapusan kebijakan 3 in 1, Selasa (5/4) besok.