Sabtu, 02 April 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Budhi Firmansyah Surapati 6395
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Pasca pembongkaran Jembatan Kalibata, Kelurahan Rawajati, Pancoran, titik penumpukan sampah kiriman di Kali Ciliwung, berpindah ke Jembatan Kampung Melayu, Jl KH Abdullah Syafe'i, Jakarta Selatan. Diperkirakan, tumpukan sampah di aliran Kali Ciliwung, sekitar jembatan mencapai 150 ton.
Pantauan Beritajakarta.com, tumpukan sampah tersangkut di sekitar 30 meter dari lebar keseluruhan jembatan yang mencapai 40 meter. Panjang tumpukan mencapai 40-50 meter. Sampah yang tersangkut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari bambu, balok, triplek, kasur, busa styorofoam, kardus dan berbagai jenis sampah lainnya.
Rahmat (53), warga Kampung Melayu mengatakan, sampah mulai menyumbat jembatan Kampung Melayu sekitar pukul 03.00. Yak
ni saat bersamaan dengan meluapnya kali Ciliwung. Sumbatan sampah di jembatan Kampung Melayu ini baru pertama kali terjadi."Kalau banjir sebelumnya, sampah tersangkut di jembatan Kalibata. Namun karena jembatannya dibongkar, ya sekarang pindahnya ke sini," katanya, Sabtu (2/4).
Kepala UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Junjungan Sihombing mengatakan, kondisi tumpukan sampah serupa dengan kondisi Jembatan Kalibata sebelum dibongkar. Karena itu, dirinya pun sudah memperkirakan kemungkinan penumpukan sampah di sekitar Jembatan Kampung Melayu.
"Kita perkirakan mencapai 150 ton. Sekarang sudah 30 persennya diangkut dan kita targetkan rampung hari ini," ujarnya.
Untuk mengangkut sampah dari kali, Junjungan menerjunkan sebanyak satu unit ekskavator long arm, dan satu unit ekskavator Spider. Sedangkan pengangkutan sampah menuju TPST Bantar Gebang, sebanyak sembilan unit truk besar dan delapan unit truk kecil, disiagakan.