Kamis, 31 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 3790
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan masalah tarif angkutan umum kepada organisasi angkutan daerah (organda). Namun, apabila semua angkutan umum sudah dibawah PT Transjakarta, maka Pemerintah Provinsi akan mengambil alih penetapan tarif itu.
"BBM tanya sama mereka (Organda) saja lah. BBM turun, ngga turun tarif, pengalaman kami begitu," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (31/3).
Saat ini PT Transjakarta tengah mengajak para pengusaha angkutan umum untuk bergabung. Mereka akan dibayar rupiah perkilometer, seperti sistem yang sudah diterapkan saat ini.
"Gini saja deh, kami sudah putuskan tidak mungkin membiarkan transportasi umum kepada swasta yang pegang. Karena mereka nggak ada toleransi, kami mau subsidi juga susah," tegasnya.
Menurut Basuki, ke depan jika masih ada angkutan yang belum mau bergabung, mereka akan bersaing dengan PT Transjakarta. Basuki telah menetapkan tarif sebesar Rp 3.500 untuk semua angkutan umum.
"Jadi win -win solution yang kami tawarkan adalah rupiah per kilometer. Semua rute bus di dalam kota mau kami ambil alih. Kalau mau sanggup bersaing, silakan bersaing. Nggak mungkin sanggup, silakan bergabung rupiah per kilometer," tandasnya.