Rabu, 11 Juni 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 15457
(Foto: doc)
Rute baru Transjakarta Pulogadung-Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat masih sepi penumpang. Sejak beroperasi 19 Mei lalu, rute yang dilayani lima unit bus single itu hanya mampu mengangkut sebanyak 400 penumpang per hari.
Padatnya arus lalu lintas dan banyaknya angkutan umum lain yang memiliki rute sama di jalur tersebut diduga menjadi pemicu sepinya penumpang bus Transjakarta yang merupakan perpanjangan koridor II Harmoni-Pulogadung ini.
Selain itu, bus Transjakarta ini tidak boleh masuk ke Perumahan Harapan Indah akibat didemo sopir angkutan umum. Bus Transajkarta hanya boleh beroperasi sampai gerbang utama atau putaran Harapan Indah.
Kepala BLU Transjakarta, Pargaulan Butar Butar, mengatakan, bus Transjakarta Pulogadung-Harapan Indah beroperasi mulai pukul 05.00 hingga 22.00. Setiap hari ada lima armada bus single yang dioperasikan. Tarifnya hanya Rp 3.500 per penumpang.
"Namun bus Transjakarta kita ini tidak bisa masuk ke Perumahan Harapan Indah karena didemo sopir KWK. Jadi bus hanya sampai ke gerbang atau bundaran Harapan Indah," ujar Butar Butar, Rabu (11/6).
Kepala Humas BLU Transjakarta, Sri Ulina Pinem, menambahkan, masih sepinya penumpang bus Transjakarta koridor II ini diduga karena masih banyaknya pilihan angkutan umum. Namun demikian, pihaknya optimis jumlah penumpangnya akan terus meningkat.
"Karena kan masih ada pilihan transportasi umum lain yang bisa digunakan. Kemudian jalur yang dilintasi ini tingkat kemacetannya tinggi. Saat lalu lintas padat, jarak Pulogadung-Harapan Indah bisa ditempuh lebih dari 1 jam," ujar Sri Ulina Pinem.
Pantauan beritajakarta.com, sejumlah halte bus Transjakarta di sepanjang jalur tersebut terlihat sepi. Kalaupun ada, hanya 3-5 calon penumpang yang menunggu di halte.
Samuel (35), warga Pondok Ungu, Bekasi, mengaku lebih memilih naik KWK ketimbang naik Transjakarta. Alasannya, armada angkot warna merah ini jumlahnya banyak. Sedangkan bus Transjakarta masih sangat minim sehingga harus menunggu lama. "Kalau lagi buru-buru, mending naik KWK, armadanya banyak," ujarnya.