Selasa, 10 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Lopi Kasim 11205
(Foto: Yopie Oscar)
Pembangunan ruang bawah tanah di kawasan Monumen Nasional (Monas) segera direalisasikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Ruang bawah tanah tersebut nantinya juga akan digunakan sebagai tempat menampung pedagang kaki lima (PKL) yang terdaftar di kawasan Monas. Sebelum hal itu terealisasi, PKL di kawasan Monas masih diberikan toleransi.
"Keseluruhan pedagang yang telah terdaftar akan direlokasi di ruang bawah tanah Monas," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat membuka Pekan Rakyat Jakarta (PRJ) Monas, Jakarta Pusat, Selasa (10/6).
Dikatakan Basuki, Pemprov DKI Jakarta akan tetap membangun ruang bawah tanah di Monas. Sebab, ruang bawah tanah Monas memiliki banyak tujuan, antara lain memberikan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat serta menampung PKL.
"Desain ruang bawah tanah akan diselesaikan tahun ini dan segera dibangun mulai 2015," ujarnya.
Jika pembangunan ruang bawah tanah Monas rampung, lanjut Basuki, seluruh PKL akan direlokasi tanpa kecuali. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih memberikan toleransi kepada PKL untuk berdagang di Monas, walaupun sebenarnya hal itu melanggar peraturan daerah tentang ketertiban umum.
"Apalagi pada hari ini, kita selama seminggu mengumpulkan pedagang untuk berjualan di PRJ Monas yang baru diselenggarakan pertama kali oleh Pemprov DKI," ungkapnya.
Menurut Basuki, PRJ Monas digelar untuk memberikan kesempatan pedagang kecil berusaha tanpa dikenai pungutan pajak sepeserpun. Pemprov DKI juga menggalang dukungan sejumlah perusahaan sponsor untuk membiayai PRJ Monas. "Sekali setahun bolehlah kita menggunakan iklan sponsor demi memajukan dunia usaha dan menyelenggarakan PRJ gratis bagi masyarakat Jakarta," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Pemprov DKI, sambung Basuki, juga akan menerapkan transaksi electronic money (e-money) kepada PKL Monas mulai tahun depan. Penerapan transaksi elektronik tersebut untuk mengetahui omset penjualan pedagang. "Melalui penerapan e-money akan ketahuan pedagang yang tidak laku produknya sehingga tahun depan lebih baik tidak ikut. Biar digantikan pedagang yang menjual produk lebih baik," tuturnya.
Pihaknya, tambah Basuki, telah mengetahui penyebab kesemrawutan yang selama ini terjadi di kawasan Monas. "Banyak oknum petugas bermain. Mereka menyewakan mobil untuk pengunjung yang mau berbuat mesum, membiarkan pengendara motor masuk Monas, asalkan kasih uang. Ini laporan polisi dan saya sudah kantongi sejumlah nama maupun pelat nomor kendaraan dinas. Saya janji akan copot jabatan Kepala UPT Taman Monas lantaran tak becus bekerja," tegasnya.