Kamis, 24 Maret 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Nani Suherni 3465
(Foto: Reza Hapiz)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengingatkan agar Polres Jakarta Pusat segera menindak laporannya pada 17 Februari 2016 atas kasus penipuan yang mengatasnamakan ajudannya.
Djarot menegaskan, apabila laporannya tidak segera ditindaklanjuti, maka dikhawatirkan akan ada korban penipuan lainnya yang mencatut namanya.
"Ajudan saya sudah lapor kasus penipuan ini ke Polres Jakarta Pusat 17 Februari lalu. Saya memang sudah minta untuk segera dilaporkan ke polisi. Saya ingin segera diproses cepat, agar ketahuan siapa pelaku penipuan ini," kata Djarot di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (24/3).
Djarot mengatakan, penipuan itu kerap terulang denanga modus menyamar sebagai ajudannya bernama Ilham Prasetyo. Oknum yang menyamar sebagai Ilham itu kemudian mengaku diperintahkan Djarot untuk meminta uang kesejumlah orang. Padahal, hingga detik ini Djarot tak pernah memberi perintah itu.
Ia mengingatkan, agar tidak ada warga yang mejadi korban, agar warga Jakarta, pengusaha maupun pejabat DKI tidak memberikan uang kepada siapa pun yang mengatasnamakan dirinya dan ajudannya.
"Imbauan saya, jangan sampai tertipu yang mengatasnamakan saya atau siapa pun. Juga tolong sampaikan bahwa Wagub DKI Djarot tidak akan melakukan hal itu. Tidak akan. Berarti kalau seperti itu, pasti bohong. Kita akan tangkap dia," tandasnya.
Sebelumnya, ajudan Djarot, Ilham mendapatkan laporan dari Mulyono dan Sunarso, bahwa keduanya telah mengirimkan uang melalui transfer bank. Mulyono mengirimkan sebesar Rp 50 juta dan Sunarso sebesar Rp 45 juta. Uang dikirimkan ke rekening BNI atas nama Indra Prasetyo. Pengiriman uang itu dikirimkan atas permintaan pelaku yang mengatasnamakan ajudan wakil gubernur.