Kamis, 24 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4829
(Foto: Yopie Oscar)
Pembangunan Light Rail Transil (LRT) akhirnya disepakati menggunakan gauge atau rel berstandar internasional. Hal tersebut disepakati setelah ada rapat koordinasi antara Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perhubungan, serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Hasil rapat, kami sudah putuskan seluruh LRT Jakarta akan menggunakan rel ukuran standar internasional," ujar Basuki di Kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/3).
Basuki mengatakan, untuk pembangunan LRT di dalam kota akan dibangun oleh Pemprov DKI. Sementara untuk di kota pinggiran dikerjakan oleh Kemenhub.
LRT standar internasional tersebut juga digunakan diberbagai negara, seperti Jepang, Bangkok, Singapura, dan Manila. Keputusan ini diambil, juga telah mempertimbangkan beberapa hal lainnya.
"Tadi saya berpikir kalau bangun rel yang sempit, tapi pakai kabel di atas ternyata kan ada jalan layang. Akhirnya kami putuskan pakai yang listriknya di bawah," katanya.
Basuki ingin LRT yang dibangun di Jakarta berstandar internasional. Karena standar tersebut sudah teruji dan terbukti di berbagai negara.
"Kamu mau ikut yang standar atau pesan yang aneh sendiri di dunia? Jangan minta barang yang orang lain nggak bikin. Nah itu alasan. Menhub sudah setuju semua," tandasnya.