Jumat, 11 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 5688
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan tetap mendorong tipe rel Light Rail Transit
(LRT) yang dibangun di Ibukota menggunakan standar Internasional seperti yang sudah digunakan banyak negara maju.Sebab, penggunaan tipe rel khusus pada proyek transportasi massal tersebut dikhawatirkan bakal menemui masalah seperti kasus bus Transjakarta.
"Saya berpendapat untuk jangka panjang barang pesanan khusus ini akan bermasalah sama kayak Transjakarta," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/3).
Basuki mengaku masih terus mengajukan agar tipe rel LRT yang akan dibangun di Jakarta menggunakan tipe standar. Namun Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengambil kebijakan bahwa tipe rel LRT di Pulau Jawa menggunakan tipe rel yang lebih sempit.
"Makanya saya minta di Jakarta semua standar, tapi Menhub mengatakan kebijakan Pulau Jawa ini yang sempit," katanya.
Menurut Basuki, kebijakan tersebut sangat merugikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Karena depo LRT yang nantinya dibangun di Jakarta akan berbeda dengan kereta api yang sudah ada saat ini.
"Itu kan kebijakan yang merugikan, buat apa saya bilang saya juga tidak numpang depo nya kereta api," ucapnya.
Kendati demikian, Basuki berharap agar pembangunan LRT bisa dimulai tahun ini untuk mengejar pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang. Nantinya depo dan depo service akan dipusatkan di Kepala Gading. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah ditunjuk untuk membangunnya.
"Segera tahun ini dibangun. Buat semua depo service ada di Kelapa Gading. Tanah yang Jakpro kerjasama swasta mau saya minta batalkan. Supaya kami bisa pakai utamakan untuk Asian Games," tandasnya.