Rabu, 23 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 4670
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menceritakan berbagai pengalaman mengembangkan Jakarta Smart City kepada Menteri Komunikasi, Informasi, dan Pendidikan Singapura, Janil Puthucheary. Salah satu aplikasi yang diunggulkan adalah Qlue, di mana laporan masyarakat bisa langsung direspons oleh aparat.
"Dia bilang, teknologi itu gampang. Kalau sudah ada duit ya tinggal beli, pasang. Yang dia mau belajar itu Jakarta persoalan begitu banyak, bagaimana kami bisa menyelesaikan banyak masalah dengan teknologi," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/3).
Basuki menjelaskan laporan masyarakat dari Qlue harus langsung direspons oleh aparat terkait. Karena hal itu menjadi salah satu penilaian kinerja. Jika tidak segera ditangani akan kelihatan dengan sistem yang ada.
"Dia nanya, bapak bikin urutan ranking lurah apa nggak marah mereka? Aku ketawa-ketawa saja. Kalau nggak masuk ranking ya pecat-pecat saja lah," ujarnya.
Ditambahkan
Basuki, menggunakan teknologi Jakarta Smart City bukan persoalan uang. Melainkan partisipasi baik dari masyarakat maupun aparat terkait."Ini bukan soal uang tapi soal partisipasi. Jadi mereka mau belajar bagaimaa mengatasi masalah dengan teknologi. Bagaimana pendekatan relasi dengan stakeholder yang ada," tandasnya.