Rabu, 24 Februari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 6432
(Foto: Yopie Oscar)
Mahasiswa Master in Public Policy (MPP) Lee Kuan Yew School, Singapura bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota DKI, Rabu (24/2). Mereka terinspirasi dengan perubahan yang dilakukan oleh Jakarta sebagai Ibukota negara.
"Mahasiswa jadi terinspirasi dari itu untuk melakukan perubahan seperti di kota besar layaknya Jakarta tidaklah mudah," ujar Kishore Mahbubani, Dekan Fakultas Kebijakan Publik MPP Lee Kuan Yew, yang mendampingi mahasiswanya.
Sementara Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kunjungan tersebut bisa digunakan sebagai proses evaluasi terkait teori pembangunan Jakarta.
"Kami ingin tahu apakah teori kami bangun kota itu sudah benar atau engga? Ini kan kayak diuji, kayak uji skripsi atau tesis saja sama mereka. Mereka tanya saya jawab," katanya.
Menurut Basuki, dengan adanya kunjungan dari mahasiswa asing ini maka Pemprov DKI Jakarta cukup terbantu. Karena tidak perlu lagi melakukan studi banding. "Ini bagus jadi enggak perlu studi banding, mereka datang kami sampaikan kebijkan publik. Kalau salah mereka pasti debatin, kalau mereka senang tepuk tangan berarti oke dong," ucapnya.
Basuki menampik banyak berkiblat kepada Singapura dalam hal kebijakan. Dirinya mencontohkan seperti kebijakan rumah susun sewa (rusunawa), sementara di Singapura kebanyakan rusunami. "Singapura juga nggak ada subdisi begitu besar, kami subsidi besar sekali. Ini hanya tukar pikiran saja dari apa yang mereka studi dari negara-negara lain," tandasnya.