Senin, 21 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Budhi Firmansyah Surapati 4610
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta agar Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) memetakan titik tempat angkutan kota (angkot) ngetem. Karena keberadaan mereka seringkali membuat macet.
"Kalau yang masih tetap ngetem cabut trayeknya. Karena kalau ngetem jadi sumber kemacetan," kata Basuki saat rapat pimpinan (Rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/3).
Basuki mencontohkan, beberapa titik yang masih ditemui angkot ngetem seperti di Palmerah angkot M10 dan M11, Tebet angkot 44, Kalibata M16, dan lokasi lainnya. Saat ngetem, angkot tersebut seringkali menggunakan badan jalan, sehingga jumlah ruas jalan menjadi berkurang.
Basuki mencurigai masih adanya oknum petugas yang menerima setoran. Sehingga angkot yang ngetem tidak ditertibkan.
Sebagai upaya pencegahan, sopir angkot bisa diberikan sanksi tilang. Namun jika tetap membandel dan terus ngetem, maka bisa diberikan sanksi yang lebih berat yakni cabut trayek.
"Saya sudah ajarin, kalau memang terus membandel cabut saja trayeknya," tegas Basuki.