Selasa, 15 Maret 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 3233
(Foto: Nurito)
Tingginya harga cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, ternyata juga dipicu oleh anjloknya pasokan dari sejumlah daerah. Pasokan turun karena para petani baru bercocok tanam.
Manajer Pasar Induk Kramat Jati, Nurman Adhi mengatakan, pasokan cabe saat ini menurun 50 persen. Pemicunya karena rata-rata daerah pemasok di Jawa Timur dan Jawa Tengah, juga minim barangnya.
Berdasarkan catatan dirinya, pada minggu pertama bulan Februari, pasokan rata-rata mencapai 115 ton per hari. Kemudian minggu kedua menurun menjadi 111 ton. Minggu ketig
a menurun lagi menjadi 101 ton dan minggu ke empat tinggal 98 ton per hari."Di bulan Maret ini malah jauh lebih merosot pasokannya. Minggu lalu rata-rata per hari hanya 88 ton dan minggu ini semakin turun, rata-rata 76 ton per hari," ujar Nurman, Selasa (15/3).
Menurutnya, dibanding minggu lalu, pasokannya memang menurun sekitar 14 persen. Namun untuk pasokan harian menurun sampai 49 persen. Bahkan jika dibanding bulan lalu, perbedaannya sangat signifikan, menurun hingga 50 persen.
Menurutnya, tingginya harga cabai dan merosotnya pasokan di Pasar Induk Kramat Jati, akan sangat berpengaruh terhadap harga di pasar tradisional. Sebab seluruhnya bersumber dari Pasar Induk Kramat Jati.