Halte Transjakarta Karet Baru Beroperasi

Jumat, 06 Juni 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 6150

halte karet 2 erna

(Foto: Erna Martiyanti)

Setelah dilakukan uji coba sejak 27 Mei silam, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akhirnya meresmikan sekaligus menyerahkan Halte Transjakarta Karet Baru ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jumat (6/6). Halte Karet Baru menggantikan halte Karet Lama dan halte Setiabudi yang ditutup karena lokasinya bertepatan dengan pembangunan stasiun bawah tanah MRT. 

Karena memang untuk membangun stasiun harus digali, sehingga mau tidak mau halte harus ditutup

"Karena memang untuk membangun stasiun harus digali, sehingga mau tidak mau kedua halte tersebut harus ditutup," ujar Dono Boestami, Direktur Utama PT MRT Jakarta.

Menurut Dono, halte Karet Baru akan dioperasikan secara permanen mulai hari. Sementara dua halte yang ditutup digunakan untuk keperluan pekerjaan persiapan konstruksi pembangunan stasiun MRT Bendungan Hilir dan Setiabudi.

Halte yang mulai dibangun sejak April 2014 ini memiliki bentuk lebih panjang dari model halte lama. Halte Karet Baru ini memiliki panjang 45 meter dan lebar 5 meter. Terdapat 6 buah pintu pada masing-masing sisi, sehingga memungkinkan halte melayani dua bus pada waktu yang bersamaan. Sehingga bisa mengurangi antrian bus saat naik turun penumpang.

Selain itu, desain halte sebagian besar dibuat terbuka, membuat bangunan manjadi hemat energi dan leluasa, karena pertukaran udara lebih bebas. Bahkan desain pintu untuk naik turun penumpang hanya setinggi 1 meter. Hal itu berbeda dengan halte lama, dimana tinggi pintu sekitar 2 meter.

Dono menambahkan, pembangunan Halte Karet Baru ini agar tidak mengganggu operasional bus Transjakarta. Selain dua halte yang ditutup ini, sebelumnya halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) juga telah ditutup. Sementara halte lain yang juga terkena dampak pembangunan yakni, halte bundaran Senayan dan Polda yang digeser posisinya. Kemudian halte Tosari dan halte Sarinah yang bentuknya dibuat lebih besar.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Benyamin Bukit mengungkapkan, pihaknya mendukung PT MRT Jakarta dalam pembangunan moda transportasi berbasis rel ini. Pihaknya juga puas melihat halte pengganti karena desainnya yang lebih luas.

"Pada prinsipnya Dishub mendukung penuh, karena ini konsekuensi pembangunan MRT ada halte yang harus ditutup. Yang perlu dilihat ada tidak resistensi dari penumpang terhadap perpindahan ini. Tapi saya lihat penumpang merasa nyaman karena halte lapang dan panjang," kata Benyamin.

Selain itu, lanjut Benyamin, dua halte yang ditutup harus dihapus dari aset di Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI dan halte pengganti dicatat sebagai aset baru.

BERITA TERKAIT
2 Halte Transjakarta Akan Ditutup

2 Halte Transjakarta Akan Ditutup

Rabu, 28 Mei 2014 4971

Halte Bus Akan diremajakan di Jakarta Pusat

150 Halte Bus di Jakpus Akan Diperbaiki

Sabtu, 31 Mei 2014 3329

e-ticket transjakarta istimewa

Pengguna E-Ticketing Transjakarta Masih Rendah

Kamis, 05 Juni 2014 3446

armada_transjakarta_istimewa.jpg

Transjakarta Extension, Rute Pertama Luar Jakarta Dioperasikan

Senin, 19 Mei 2014 4474

transjakarta_istimewa.jpg

Rute Transjakarta Koridor II Diperpanjang Hingga Bekasi

Minggu, 18 Mei 2014 4149

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks