Kamis, 05 Juni 2014 Reporter: Nurito Editor: Dunih 3800
(Foto: Adi Alfiyan)
Kelangkaan gas ukuran 3 kilogram membuat harganya pun terus naik. Kelangkaan ini ditengarai karena adanya permainan curang agen yang menjual gas keluar Jakarta dengan harga yang lebih mahal.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Timur, Suskristin mengatakan, biasanya jika ada kenaikan harga gas seperti ini seluruh agen dikumpulkan. Sebab berdasarkan pengalaman di wilayah lain, ada oknum agen nakal yang menjual gas ke daerah lain.
"Biasanya Sudin Energi dan Perindustrian mengumpulkan agen-agen gas, tapi sampai saat ini saya belum tahu apakah sudah dikumpulkan atau belum. Biasanya ada saja agen yang nakal menjual gas keluar dari Jakarta Timur seperti ke Bekasi atau daerah lain," ujar Suskristin, Kamis (5/6).
Menurutnya, agen nekat menjual gas ke daerah lain karena harganya lebih mahal. Dengan harapan mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar bila dibanding menjual di wilayahnya sendiri. Karena itu, ia berharap Sudin Energi dan Perindustrian melakukan pembinaan agar tidak ada oknum agen yang berbuat curang lagi. Namun, jika masih ada yang curang ia meminta diberikan sanksi.
"Paling kita tegur agen nakalnya. Saya sendiri belum tahu apakah kelangkaan gas itu karena pasokan dari Pertamina terbatas atau ada agen yang nakal. Kami belum mengecek ke lapangan," ucapnya.
Saat ini minimnya pasokan gas membuat pengecer berebut gas di pangkalan kawasan Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. Selain langka, harga gas ukuran 3 kilogram di pasaran saat ini sudah mencapai Rp 17 ribu per tabung. Diprediksi harga tersebut akan menembus angka Rp 20 ribu saat Ramadhan nanti. Namun, sesuai kesepakatan setiap pengecer dibatasi maksimal mendapatkan 6 tabung gas setiap harinya.