Kamis, 05 Juni 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 3555
(Foto: doc)
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mau didikte atau ditekan oleh manajemen PT Jakarta Monorail (JM) terkait pembangunan monorel di ibu kota.
Meski berteman dengan bos Ortus Holding, Edward Soeryadjaya, Basuki tidak akan meloloskan proyek pembangunan monorel tanpa diiringi persyaratan yang mengikat dan menguntungkan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Saya disumpah untuk mengamankan dan memimpin Jakarta dengan konstitusi yang benar serta membangun ibu kota sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," kata Basuki di Balaikota, Jakarta, Kamis (5/6).
Pernyatan mantan Bupati Belitung Timur ini menanggapi kedatangan Edward S secara mendadak ke Balaikota, Rabu (4/6) sore. Edward bertemu Basuki sekitar 30 menit. Namun usai pertemuan, bos Ortus Holding enggan diwawancarai wartawan.
Basuki mengungkapkan, pertemuan dengan Direktur Utama Ortus Holding tidak terlebih dahulu membuat janji. "Ya pasti cemberut lah (keluar ruangan). Dia langsung datang tiba-tiba. Datang tidak pakai jadwal. Katanya 'kita kan temen, kita bisa ngomong baik-baik," ungkapnya.
Ia menegaskan, tidak ada masalah dengan Edward S ataupun para direksi PT JM. Permasalahan yang ada saat ini seputar perencanaan bisnis proyek monorel yang hingga kini belum mencapai kesepakatan antara Pemprov DKI dengan PT JM.
"Hanya saja saya disumpah untuk mengamankan Jakarta, itu saja. Saya bilang yang penting Anda memenuhi syarat. Di seluruh dunia monorel nggak boleh swasta," tegasnya.
Basuki juga membenarkan Jakarta memang membutuhkan monorel sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan di ibu kota.