Selasa, 01 Maret 2016 Reporter: Folmer Editor: Andry 4382
(Foto: Istimewa)
Komisi A DPRD DKI Jakarta menilai letak kantor Kelurahan Tambora, Jakarta Barat yang telah selesai dibangun pada akhir tahun lalu kurang representatif. Karena selain tidak adanya ornamen khas Betawi, akses menuju ke kantor kelurahan tersebut juga dinilai sulit dijangkau masyarakat.
"Kami mempertanyakan belum ada ornamen Betawi dalam pembangunan kantor Kelurahan Tambora. Padahal, Gubernur DKI Jakarta telah menyetujui 20 persen pembangunan kantor kelurahan terdapat ornamen Betawi," kata Khotibi Achyar, anggota Komisi A DPRD DKI saat meninjau kondisi kantor Kelurahan Tambora, Selasa (1/3).
Selain tidak adanya ornamen Betawi, Khotibi juga menyoroti belum adanya sejumlah fasilitas di kantor Kelurahan Tambora meski telah selesai dibangun. Fasilitas yang dimaksud di antaranya taman, genset dan instalasi listrik.
Ketua Komisi A, Riano Ahmad menjelaskan, maksud kedatangannya bersama rombongan anggota dewan hari ini untuk melihat lebih dekat kantor Kelurahan Tambora. Pada kesempatan ini, pihaknya sekaligus ingin mendengarkan aspirasi dari masyarakat sekitar khususnya dalam hal pelayanan.
"Kita mau dengarkan pelayanan masyarakat di kantor Kelurahan Tambora," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen menuturkan, meksipun kantor kelurahan ini kurang representatif, pihaknya akan berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat dalam pelayanan.
"Memang untuk mencari lahan di wilayah ini agak susah," ucapnya.