Selasa, 01 Maret 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 3125
(Foto: Ilustrasi)
Badan Moteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi memprediksi memasuki bulan Maret, curah hujan di Ibukota cenderung menurun. Adapun puncak curah hujan terjadi pada Januari dan Februari.
Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Kukuh Ribudiyanto mengatakan, meskipun curah hujan cenderung menurun, beberapa wilayah di Ibukota diawal Maret masih diguyur hujan cukup lebat.
"Bulan Maret cenderung menurun. Artinya hujan masih akan mengguyur namun sudah tidak merata lagi. Karena puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari," kata Kukuh, saat dihubungi Beritajakarta.com, Selasa (1/3).
Dia menambahkan pada April mendatang akan terjadi transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Kemudian pada bulan Mei masuk musim kemarau. "Tapi sampai pertengahan Maret nanti potensi hujan masih ada," ujarnya.
Kukuh mengatakan hujan yang mengguyur wilayah Ibukota dipengaruhi siklon tropis di selatan Pulau Jawa.
"Cuaca itu ada fluktuasinya. Hujan cenderung ke wilayah utara dan barat. Itu melihat adanya bibit sikon tropis di selatan Jawa," tandasnya.