Senin, 29 Februari 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 4306
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Sepanjang musim penghujan, Pintu Air Manggarai akan terus dibuka secara penuh. Pembukaan pintu air tersebut sudah dilakukan sejak November 2015 lalu.
"Waktu itu kita masuk musim penghujan di bulan November 2015 dan sampai saat ini sudah kita buka full. Sampai berakhirnya musim hujan baru kemungkinan bisa ditutup full. Tapi tetap kita berkoordinasi dengan pimpinan, antisipasi hujan empat bulan sekali saat musim kemarau," kata Julianto Wibowo, Operator Pintu Air Manggarai, Senin (29/2).
Ia menjelaskan, Pintu Air Manggarai ini merupakan salah satu bendungan di aliran wilayah tengah yang dibagi menjadi dua aliran, yakni Kanal Banjir Barat (KBB) dan aliran Ciliwung Kota. Aliran Sungai Ciliwung yang melalui KBB mengalir langsung ke laut melewati Pintu Air Karet, Pintu Air Krukut Bawah, Pintu Air Cideng, Pintu Air Kali Duri.
Sementara aliran Ciliwung Kota, lanjut Julianto, dimulai dari Pintu Air Manggarai, Pintu Air Istiqlal, Pintu Air Tangki, Pintu Air Jembatan Merah hingga ke Pintu Air Pasar Ikan. Setelah Pintu Air Pasar Ikan, air ditampung di Waduk Pluit sebelum dibuang ke laut.
"Kalau Waduk Pluit sudah tidak menampung, baru dibuang ke laut. Waduk Pluit berfungsi untuk mempercepat aliran kiriman yang tinggi. Sehingga kawasan-kawasan vital yang dilalui Sungai Ciliwung seperti Masjid Istiqlal dan Istana Negara tidak terendam," jelasnya.
Ia menambahkan, saat musim hujan, kecepatan air yang melalui aliran KBB mencapai 500 meter per kubik per detik. Meski demikian, saat ini pintu Aliran Ciliwung Kota dibuka setinggi 20 sentimeter dari pembukaan penuh pintu setinggi 250 sentimeter.
"20 sentimeter aja itu sudah besar alirannya. Dibuka segitu karena masih bisa teratasi, karena aliran KBB sendiri masih bisa menampung alirannya, ditambah air laut sedang tidak pasang," tandasnya.