Rabu, 04 Juni 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 2423
(Foto: doc)
Lantaran lama tidak dilakukan pengurasan, banyak saluran air mikro di Jakarta Utara dalam kondisi buruk serta memprihatinkan. Akibatnya, ketika hujan deras air kerap meluap dan menggenani pemukiman warga.
Seperti yang terjadi di saluran air mikro sepanjang 200 meter di Jl Mangga sisi barat dan timur, karena 14 tahun tak dikuras, saluran dipenuhi lumpur, di atasnya pun banyak tertutup bangunan. Akibatnya, saat hujan dengan intensitas sedang turun lebih dari 30 menit saja, lingkungan RT 15, dan 16 RW 08, Kelurahan Lagoa, Koja, kerap tergenang dengan ketinggian 30 sentimeter.
Ketua RT 15/08, Kelurahan Lagoa, Cardianto, mengatakan, karena 14 tak dikuras, saluran air di wilayahnya itu kerap meluap saat hujan. Hal itu diakibatkan banyaknya lumpur yang mengendap. Selain itu, warga pun kesulitan melakukan permbersihan karena banyaknya beton yang menutupi saluran.
"Sudah sering kita sampaikan melalui musrenbang namun belum ada realisasi. Kami berharap, saluran di keruk dan beton-betonnya dibongkar, serta dibuat u-ditch agar mudah dibersihkan," harapnya, Rabu (4/6).
Sementara itu saat dihubungi, Kepala Seksi Pemeliharan Sumber Daya Air, Sudin Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Utara, Kuryatna Atmadja, mengakui, banyak saluran mikro di Jakarta Utara yang memprihatinkan. Oleh karena itu pada tahun ini pihaknya berencana melakukan perbaikan terhadap 123 titik saluran mikro dan makro di Jakarta Utara.
"Kalau yang mikro-nya sekitar 98 titik yang akan diperbaiki. Kita sudah masukkan dalam usulan dan saat ini sedang diproses," ujarnya.
Lokasi yang dimaksud diantaranya, saluran mikro di jl Manggar, Mindi, Lagoa Terusan dan Mahoni, Koja. Kemudian Jl Malaka Jaya, Rorotan Tiga dan Marunda Baru, Cilincing, serta Jl Bandengan Utara, Pademanga Empat dan Lodan, Pademangan.
"Perbaikan yang akan kita lakukan bervariasi. Mulai dari normalisasi, peningkatan, pengerukan dan pembangunan baru," tandasnya.