Jumat, 26 Februari 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 6900
(Foto: doc)
Sejumlah pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI yang bekerja di wilayah Cakung, Jakarta Timur, mengaku siap dikonfrontir dengan terduga pelaku pungutan liar (pungli). Bahkan mereka siap membuat surat pernyataan sebagai bukti bahwa honornya telah dipotong berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta per bulannya.
M (27), salah seorang PHL yang juga korban pungli menuturkan, bersama rekan-rekan lainnya yang jadi korban pungli, siap dikonfrontir oleh Kepala Dinas Kebersihan DKI, Isnawa Adji. Bahkan W, PHL yang diduga sebagai pelaku pungli harus dihadirkan juga. Sehingga jelas duduk persoalannya.
"Kami siap dipertemukan dan dikonfrontir. Biar semu
a jelas, kalau selama ini kami dipungli. Hanya kami awalnya tidak berani lapor karena takut dipecat," ujar M, Jumat (26/2).Sedangkan W, PHL yang diduga sebagai pelaku pungli, juga mengaku siap dikonfrontir. Hanya saat menyatakan siapnya seperti ragu-ragu. Apalagi jika dikonfrontir oleh kepala Dinas Kebersihan DKI.
"Saya siap dipertemukan, mas kapan maunya. Tapi kok kenapa harus oleh kepala dinas yah," ujar W.
Sementara, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, menjamin PHL korban pungli yang melapor, tidak akan dipecat. Justru ia akan melindunginya. Termasuk jika sudah dipecat oleh pejabat di bawahnya, Adji siap mempekerjakan kembali PHL tersebut. Dengan catatan, laporan pungli itu bisa dipertanggungjawabkan.
"PHL korban pungli tidak usah takut melapor. Kita lindungi kok dan saya jamin tidak dipecat. Saya benci dan akan proses kalau masih ada kasus pungli di PHL," tandas Adji.