Kamis, 25 Februari 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 10616
(Foto: Ilustrasi)
Puluhan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta belakangan ini mengaku honornya disunat oleh PHL lainnya. Besarannya sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta per orang.
Ironisnya, pemotongan ini diduga dilakukan oleh mandor atau pengawas PHL di Cakung berinisial W. Sejumlah PHL ini takut melaporkan, lantaran takut dipecat. Karena PHL sebelumnya pernah dipecat akibat melaporkan kasus pemotongan honor tersebut.
M (27), salah seorang PHL Dinas Kebersihan DKI yang bekerja di wilayah Cakung, mengaku setiap bulan honor yang diterimanya dipotong Rp 500 ribu. Seharusnya Ia menerima honor Rp 3,1 juta namun hanya menerima Rp 2,6 juta.
"Saya tidak berani lapor karena takut dipecat. Karena yang sudah-sudah, korban pungli lapor malah dipecat," ujar M, Kamis (25/2).
Namun, sambungnya, setelah mengadu kepada Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan Cakung, uang Rp 500 ribu miliknya dikembalikan.
Kondisi terparah dialami D (38), PHL sopir truk pengangkut sampah. Honor yang diterimanya dipotong Rp 1 juta setiap bulan. Alasannya uang untuk jasa memasukkan dirinya sebagai PHL. Uang tersebut juga diduga untuk disetorkan ke oknum PNS di Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur.
Kemudian PHL lainnya yang mengaku dipotong adalah A (30) Rp 500 ribu dan T (32) Rp 600 ribu. Selain itu, setiap sopir truk baru, juga wajib menyetor uang Rp 200 ribu.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengaku, belum tahu kasus pungli tersebut. Ia memastikan, akan menindak tegas terhadap PHL maupun pejabat di seksi kebersihan yang masih nekat melakukan pungli.
"Laporkan ke saya, siapa oknum PHL yang masih nekat pungli. Pasti saya pecat. Karena dari awal saya sudah wanti-wanti kalau ada pungli laporkan ke saya, biar kita proses," tegas Isnawa.