Senin, 22 Februari 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 3054
(Foto: Nurito)
Sebanyak 10 kepala sekolah se-Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur menandatangani deklarasi penanganan kasus demam berdarah dengue (DBD), di halaman SMPN 49, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Senin (22/2). Deklarasi berkomitmen agar sekolah di wilayah Kramat Jati bebas DBD.
Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur, Junaidi mengatakan, seluruh kepala sekolah harus mengajak seluruh siswanya untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat.
“Deklarasi ini sangat bagus untuk memerangi kasus DBD. Hendaknya dapat diikuti oleh kepala sekolah di tempat lain, agar Jakarta Timur bebas dari DBD,” ujar Junaidi, Senin (22/2).
Menurutnya, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setiap hari Jumat atau Minggu, hendaknya bukan menjadi kewajiban namun menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga masyarakat bersama juru pemantau jentik (Jumantik), dapat bersama-sama memerangi DBD. Tidak hanya di rumah warga namun, sekolah juga harus digalakkan PSN dengan melibatkan siswa.
Camat Kramat Jati, Eka Darmawan menambahkan, pada Januari lalu, wilayahnya masuk peringkat ke-3 di Jakarta Timur dengan angka DBD sebanyak 58 kasus. Namun pada Februari ini menurun drastis dengan angka 29 kasus. Sehingga Kramat Jati berada di peringkat ketujuh dengan angka terbanyak di kelurahan Batu Ampar mencapai 8 kasus.
“Bulan Januari angka DBD kita mencapai 58 kasus namun saat ini menurun drastis, tinggal 29 kasus. Dengan adanya deklarasi bersama para kepala sekolah diharapkan dapat menekan angka DBD,” tandasnya.