Senin, 22 Februari 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 5202
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Berdasarkan incidence rate (IR) atau angka kesakitan Kecamatan Kebayoran Baru menjadi peringkat kedua kasus demam berdarah dengue (DBD).
Camat Kebayoran Baru, Edy Suherman menjelaskan, karena jumlah penduduk Kecamatan Kebayoran Baru terbilang sedikit dibanding kecamatan lain yang mencapai sekitar 145.919 jiwa, maka persentase kasus DBD dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat Kecamatan Kebayoran Baru berada di peringkat kedua IR tertinggi dengan persentase 30,15 Persen
. Sementara peringkat pertama ditempati oleh Kecamatan Setiabudi dengan IR 30,88 persen."Kalau diliat dari IR, kita termasuk lebih besar. Karena kasus per jumlah penduduk dikali 100 persen maka ketemunya persentase. Kasus DBD di Kebayoran Baru dari Januari sampai dengan sekarang ini 44 kasus, justru tidak lebih tinggi dari kecamatan lainnya. Karena penduduk kita sedikit makanya IR nya tinggi," kata Edy, Senin (22/2).
Edy membandingkan wilayahnya dengan Kecamatan Jagakarsa dengan kasus DBD sebanyak 69 kasus. Karena penduduknya sekitar 363.573, secara penghitungan IRnya mencapai 18.99 persen dan Kecamatan Jagakarsa menempati peringkat IR di posisi kedelapan.
"Jagakarsa itu sampai 69 kasus, apabila dilihat dari jumlah kasus malah tinggian Jagakarsa. Kalau dilihat dari IR kita memang lebih tinggi nomor dua di Jaksel, kalau di Jakarta nomor lima. Dan rata-rata yang penduduknya sedikit IR nya lebih tinggi kalau ada kasus," tandasnya.