Selasa, 03 Juni 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Erikyanri Maulana 11860
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang digulirkan Pemprov DKI Jakarta mendapat antusiasme tinggi dari warganya. Sebab, dengan adanya KJP terbukti mampu meringankan beban para orang tua murid untuk biaya pendidikan putra putrinya.
Untuk memperoleh dana tersebut, para orang tua murid harus terlebih dulu mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di loket-loket yang disediakan di setiap kantor kelurahan. Alhasil, warga pun berbondong-bondong mendatangi kantor kelurahan di wilayahnya masing-masing untuk mengurus SKTM demi mendapatkan dana KJP.
Seperti di kantor Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Sejak pagi tadi, halam
an kantor kelurahan sudah dipenuhi oleh warga. Begitu loket dibuka, warga langsung menyerbu loket untuk menyerahkan berkas berupa foto copy, Kartu Keluarga (KK), foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) orang tua murid dan lain sebagainya. Karena membludaknya para orangtua murid yang mengurus SKTM ini juga sempat membuat para petugas kewalahan."Semua harus antre dan duduk di bangku biar cepat selesai. Jangan berebut, kumpul di depan loket," ujar Dessy (45), salah seorang petugas loket SKTM di kantor Kelurahan Cengakreng Timur, Selasa (3/6).
Leo (45), warga RT 01/08, Cengkareng Timur mengatakan, dirinya mengurus SKTM untuk mendapatkan dana KJP bagi anaknya Deisi Alimas (11), siswi kelas lima SDN 09 Pagi Cengakreng Timur. Ia mengaku sudah menaruh berkas untuk mengurus SKTM sejak Senin (2/6) malam. "Saya gantian antre sama istri. Karena untuk mengurus SKTM hanya diberi waktu dua hari yakni kemarin dan hari ini," kata Leo.
Lurah Cengkareng Timur, Agus Mulyadi menuturkan, pihaknya telah siap siaga melayani permohonan SKTM bagi warga sejak Minggu (1/6). "Karena banyaknya pemohon, petugas harus kerja ekstra dari pagi sampai pukul 03.00 sejak Minggu (1/6)," ungkapnya.
Selama tiga hari membuka pelayanan SKTM untuk KJP ini, dikatakan Agus, pihaknya sudah melayani hampir sebanyak 12 ribu permohonan. "Masih banyak warga yang mengurus. Tapi, pada prinsipnya tetap akan kami layani sampai benar-benar selesai,” tandas Agus.
Kondisi yang sama juga terlihat di kantor Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah. Camat Palmerah, Agus Triono menuturkan, data sementara selama dua hari pengurusan SKTM di kelurahan tersebut tercacatat sebanyak 1.300 lebih warga yang mengurus SKTM.