Sabtu, 13 Februari 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 4087
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Warga RT 06/05, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan mengharapkan saluran penghubung (PHB) Setu segera dinormalisasi.
Wedra (44) salah seorang warga mengatakan, permukiman di RT 06/05 memang kerap tergenang banjir karena berada di dataran rendah. Terlebih debit air di saluran PHB Setu meninggi saat hujan deras.
"Padahal setiap hujan sering timbul genangan dan banjir. Dari dulu memang nggak pernah diperhatikan, lurah sekarang sama yang sebelumnya belum pernah datang. Baru kali ini semenjak kejadian ini ramai di sosial di media," ujar Wedra (44), Sabtu (13/2).
Dia juga berharap pemerintah mau menormalisasi saluran PHB Setu. Sejak dibangunnya tanggul saluran PHB oleh warga pada tahun 2007 silam, biaya yang digunakan berasal dari patungan warga setempat.
"Dari dulu tahun 2007 pembangunannya ini dana dari warga semua. Kami pengen normalisasi kali sampai ke Jalan Kemenyan sana, itu kuncinya. Perbaikan tanggul jebol ini saja warga patungan untuk beli bahan-bahannya," ucap Wedra.
Warga lainnya Haris (36) mengaku, tak ada perubahan baik ketinggian air dan waktu surut di wilayahnya. Dia menilai, meski pemerintah konsen pada saluran air dan kali, namun pelanggaran mendirikan bangunan masih banyak ditemukan.
"Di sebelah sana itu banyak bangunan yang berdiri di saluran ini, makanya terjadi penyempitan saluran. Belum lagi sampahnya dari aliran air Jalan Kahfi 1, Jalan Warung Sila, dan Jalan Berkah," tandas Haris.