Kamis, 11 Februari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 23397
(Foto: Yopie Oscar)
Meskipun ada preman yang membekingi lokalisasi Kalijodo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan tetap melakukan penertiban.
"Mana ada sih negara kalah sama preman," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/2).
Basuki mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan polisi dan TNI dalam penertiban nantinya. Jumlah pasukan yang dikirim juga akan disesuaikan dengan preman yang ada.
"Ya jangan satu atau dua orang lah, pasukan dong. Kalau dia seribu, kami beribu-ribu Brimob dengan senjata lengkap kok," ucapnya.
Penertiban ini dilakukan, sebab Basuki tidak ingin ada korban lagi akibat keberadaan dari lokalisasi prostitusi tersebut.
"Sempat tertunda, tapi sekarang segera lah. Kejadian Fortuner saya pikir kalau dibiarkan terus nanti korban lagi, korban lagi, ya sudah kamu utamakan bersih dulu lah," tuturnya.
Menurut Basuki, tertundanya penertiban di Kalijodo karena pihaknya lebih memprioritaskan untuk penertiban di Waduk Pluit dan bantaran Sungai Ciliwung. Waktu yang cukup lama diperlukan, sebab di sana bukan hanya menertibkan tetapi merelokasi warga ke rumah susun.
"Dulu saya sudah mau bongkar, waktu itu saya katakan prioritas saya adalah daerah yang kena jalan inspeksi dan sungai. Yang prioritas waduk. Nah kami kerjakan itu dulu," tandasnya.