Sabtu, 06 Februari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 8887
(Foto: Ilustrasi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyerahkan pembangunan jalan layang Semanggi kepada swasta, sebagai kompensasi karena telah menaikan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) gedungnya. Diperkirakan anggaran untuk pembangunan mencapai Rp 540 miliar.
Kepala Dinas Bina Marga DKI, Yusmada Faizal mengatakan, pembangunan diserahkan kepada Mori Company. Perusahaan asal Jepang tersebut menaikan KLB dari tujuh menjadi 14. Sebagai kompensasinya maka diharuskan membayar hingga Rp 570 miliar.
Namun Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memilih agar kewajiban diganti dengan pembangunan jalan layang Semanggi tersebut.
"Kalau kompensasi dalam bentuk uang sekitar Rp 570 miliar. Sementara hitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) kan sekitar Rp 540 miliar untuk pembangunan jalan layang Semanggi," kata Yusmada, Sabtu (6/2).
Yusmada menambahkan, setelah pembangunan selesai pihaknya akan meminta tim appraisal untuk menaksir harga jalan layang yang telah dibangun. Sementara kekurangan biayanya akan diminta untuk pembangunan fasilitas umum lainnya.
"Kalau pembangunan selesai kami akan minta appraisal untuk menaksir harganya. Nanti kekurangannya akan kami minta dia untuk bangun fasilitas lain," ucapnya.
Ditargetkan pada Februari mendatang bisa dilakukan tandatangan kontrak. Rencananya pencanangan atau groundbreaking akan dilakukan pada April mendatang.
"Februari sudah teken kontrak. Perdalam detail desain kira-kira dua bulan. Pencanangan pertama itu April. Lebih cepat lebih bagus," ujar Yusmada.
Menurut Yusmada, semua proses lelang, teken kontrak, dan pembangunan dilakukan oleh perusahaan asal Jepang tersebut. Pihaknya hanya melakukan pendampingan selama pembangunan berlangsung. Ditargetkan pembangunan akan rampung pada pertengahan 2017 mendatang. Pekerjaan membutuhkan waktu sekitar 14 bulan.
"Ini pakai design and built. Sekarang lagi proses lelang fisik," tandasnya.