Rabu, 28 Mei 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 5496
(Foto: Erna Martiyanti)
Proyek transportasi massal di ibu kota, Mass Rapid Transit (MRT) dipastikan akan memangkas jalur trotoar di Jl Sudirman, Jakarta Selatan. Karena ada pembuatan detour atau pembetonan pada sisi trotoar jalan. . Sehingga nantinya trotoar yang semula selebar enam meter hanya akan disisakan 1,5 meter saja. Kegiatan tersebut dilakukan di empat titik sepanjang Jl Sudirman. Masing-masing titik yang akan dibeton hanya sepanjang 350-400 meter. Keempat titik tersebut merupakan bakal stasiun MRT.
Direktur Utama MRT Jakarta, Dono Boestami menjelaskan, empat titik yang akan dilakukan pembetonan pada trotoar, masing-masing berlokasi di Senayan, Istora, Bendungan Hilir dan Setiabudi. Menurutnya, pekerjaan ini dimulai dari Senayan sisi timur pada 26 Mei lalu. Pekerjaan akan dilakukan secara bertahap dan bergerak ke titik lokasi lainnya.
"Dampak dari pekerjaan ini adalah berkurangnya lebar trotoar bagi pejalan kaki, dari semula enam meter hanya menjadi 1,5 meter saja," kata Dono Boestami di kawasan Senayan, Rabu (28/5).
Dono menyebutkan, sebagian trotoar tersebut akan digunakan untuk menambah lajur jalan. Sebab median jalan dan jalur bus Tranjakarta akan ditutup untuk pembuatan stasiun MRT. Ditargetkan pada 19 Juni mendatang pekerjaan pengurangan trotoar ini selesai dikerjakan. "Kami mohon maaf kami hanya bisa menyisakan 1,5 meter saja untuk pejalan kaki," ujar Dono.
Pantauan Beritajakarta.com, pekerjaan pengurangan trotoar di seberang Ratu Plaza hampir selesai dikerjakan. Terlihat hanya tersisa jalan selebar 1,5 meter yang sudah dicor. Sejumlah pohon besar yang tertanam di trotoar sudah ditebang. Untuk mengamankan pejalan kaki dipasang pagar pembatas yang terbuat dari besi.
Dengan adanya pekerjaan ini maka akan ada sedikit perubahan lalu lintas. Misalnya di kawasan Senayan, pengguna kendaraan yang akan menuju area Senayan agar mulai memasuki jalur lambat dari Bundaran Senayan karena adanya penutupan akses perpindahan di sepanjang jalan hingga depan Hotel Sultan. Untuk arah sebaliknya atau menuju selatan, akses masuk jalur lambat dimulai dari depan Polda Metro Jaya dan akses menuju jalur cepat berada sebelum Bundaran Senayan.
Pada area Bendungan Hilir, bagi pengguna jalan yang akan menuju Benhil dan Karet agar mulai masuk jalur lambat dari depan gedung BRI karena akan ada penutupan akses perpindahan jalur cepat menuju jalur lambat di depan Wisma Sudirman. Untuk arah sebaliknya atau menuju selatan, akses masuk jalur cepat berada di depan Universitas Atmajaya karena adanya penutupan akses di depan gedung Sampoerna Strategic Square.
Sementara di kawasan Setiabudi, agar mulai memasuki jalur lambat mulai dari depan Hotel Le Meredien karena adanya penutupan akses di depan Wisma Nugra Santana. Penutupan akses juga terjadi pada lokasi di seberangnya yaitu depan Chase Plaza. Sebagai kompensasi atas berkurangnya satu lajur pada jalur lambat akibat pekerjaan tersebut, jalan baru pada area jalur hijau yang telah selesai dikerjakan dapat mulai digunakan sebagai jalur pengganti. Sehingga jumlah lajur kendaraan tetap sama dan tidak mengalami perubahan.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Bakharuddin mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh dengan pengerjaan yang dilakukan. Bahkan pihaknya akan mengerahkan petugas untuk menjaga pada titik-titik yang sedang dikerjakan.
"Kami siap untuk mendukung pekerjaan ini. Kita akan tambah petugas untuk mengurangi dampak kemacetan," ujar Bakharuddin.