Senin, 01 Februari 2016 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 7096
(Foto: Nurito)
Proyek normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 kilometer yang membelah Jakarta, saat ini baru berjalan sekitar 47 persen. Penyediaan rumah susun (Rusun) harus dipercepat untuk relokasi warga bantaran Kali Ciliwung yang terkena proyek normalisasi.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Teuku Iskandar mengatakan, proyek normalisasi Ciliwung ini memang baru mencapai 47 persen dari total panjang 19 kilometer. Dan sebagian besar baru berada di kawasan Kampung Pulo hingga Kampung Melayu dan Bidaracina. Ia berharap kawasan Bukit Duri dan Kebon Manggis dapat segera steril dari warga, untuk kelanjutan normalisasi.
"Saat ini progam normalisasi baru berjalan 47 persen. Kendala di lapangan sebenarnya tidak ada, hanya karena penyediaan rusun untuk relokasi warga yang rumahnya dibongkar itu belum banyak tersedia maka pembongkaran jadi tertunda," ujar Iskandar, Senin (1/2).
Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, dalam hal pembongkaran bangunan di bantaran Ciliwung. Diharapkan pada Juni mendatang, sudah banyak rusun yang terbangun.
"Program normalisasi Ciliwung ini kontraknya dimulai dari tahun 2013 hingga 2016. namun akhir 2016 ini dipastikan belum tuntas karena prosesnya masih panjang. Kontrak ini akan diperpanjang lagi untuk tahun 2017 hingga 2018," tandasnya.