Jumat, 29 Januari 2016 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Nani Suherni 8118
(Foto: doc)
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, Yuswardi mengatakan, praktik percaloan makam masih terjadi. Untuk meminimalisir hal tersebut, pihaknya berencana merekrut calo menjadi pekerja harian lepas (PHL).
Yuswardi menjelaskan, calo makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) biasanya berasal dari warga setempat. Sebagian dari mereka tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga menjadi calo.
"Ke depan kami akan rekrut PHL dari warga setempat. agar tidak ada pungli lagi ke masyarakat dan kami juga akan memberikan pengarahan," katanya, Jumat (29/1).
Dikatakan Yuswardi, modus calo ini mengatakan makam sudah penuh. Mereka kemudian menawarkan jasa mencari lahan, namun dengan biaya yang cukup tinggi, padahal biaya retribusi yang dikeluarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta berkisar Rp 40.000 sampai Rp 100 ribu.
"Kuburan penuh itu modus, padahal ada sistem tumpang, insya A
llah nggak akan habis TPU di Jakarta," ujarnya