Kamis, 28 Januari 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Andry 5511
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Untuk mencegah timbulnya genangan dan banjir, Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan melakukan pengerukan lumpur di Kali Cideng tepatnya di belakang Gedung Smesco, Mampang, Jakarta Selatan. Dalam pengerukan tersebut, dikerahkan satu unit eskavator jenis Spider R65 bersama petugas Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU).
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan, Holi Susanto mengatakan, pengerukan Kali Cideng dikonsentrasikan di wilayah hilir. Hal tersebut untuk mengembalikan fungsi kali yang saat ini mengalami pendangkalan dan penyempitan sehingga membuat warga di Tegal Parang, Mampang tergenang.
"
Konsep ngeruk kita dari hilir dulu, kita keruk sini dulu dengan harapan air di hulu ketarik . Nanti kalau sini sudah dalam, dengan kecepatan tinggi, lumpur sampah di hulu akan ikut turun ke bawah semua, ketinggian air di hulu juga berkurang," katanya, Kamis (28/1).Holi menjelaskan, selain mengerahkan satu unit eskavator jenis Spider R65, pihaknya juga menerjunkan 28 satuan tugas (satgas) Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan beserta petugas PPSU Kelurahan Mampang. Pengerukan lumpur di Kali Cideng sendiri dilakukan sepanjang kurang lebih satu kilometer.
"Dalam beberapa minggu ini kita kebut, dengan harapan agar pada saat hujan tidak terjadi banjir dan genangan yang selama ini kerap melanda pemukiman warga sekitar," ungkapnya.
Ia menambahkan, akibat endapan lumpur, kedalaman Kali Cideng saat ini hanya empat meter dari sebelumnya yang bisa mencapai lima setengah meter.
"Ketebalan lumpur satu setengah meter, jadi kedalaman kali sekarang sekitar empat meter. Kita keruk lumpurnya tapi tidak terlalu dalam. Karena nanti bisa ambrol karena tergerus," tandasnya.