Selasa, 27 Mei 2014 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Dunih 4454
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Di tengah hiruk pikuk politik menjelang Pemilu Presiden 2014, nasib Efendi (52) tak juga memiliki kejelasan. Warga RT 05/01, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, tersebut terancam buta, karena tak sanggup mengobati matanya yang rabun sejak lima tahun terakhir.
Dengan kondisi matanya tersebut, Efendi hanya bisa pasrah dan berharap suatu saat ada keajaiban Tuhan yang membantunya mengeluarkan dari kegelapan. Sebab, jangankan menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan iuran sebesar Rp 25.500 per orang dengan fasilitas perawatan di kelas III, untuk makan sehari-hari pun ia susah. Selama ini hidupnya hanya bekerja menggarap lahan orang lain dengan penghasilan yang tidak seberapa.
“
Sebelum parah seperti ini, saya sudah ingin berobat ke dokter. Tapi, saya tidak punya uang dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) agar dapat berobat gratis ,” ujar Efendi, Selasa (27/5).Meski untuk melihat ia hanya mengandalkan suara lawan bicaranya, karena penglihatannya yang sudah samar, ia tetap bekerja membiayai istri dan satu anaknya yang duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang hingga kini belum mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kondisi ini jelas sangat memberatkan dirinya, terlebih penghasilannya menjual daun singkong dan pisang hasil garapannya hanya Rp 10 ribu per hari.
“Boro-boro mau berobat atau operasi mata, buat makan sehari-hari saja kurang dan masih dibantu orang lain. Kalau ke puskesmas butuh uang untuk transport,” ucapnya, Selasa (27/5).
Efendi yang kini hidup menumpang di rumah saudaranya, sangat berharap bantuan dermawan atau pemerintah agar matanya kembali normal. Dengan begitu, nantinya ia bisa bekerja seperti sedia kala.
Namun sayangnya, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti yang coba dikonfirmasi hal itu, telepon genggamnya sedang tidak aktif.
Sementara, Camat Kalideres, Ahmad Ya’la mengaku, belum mengetahui kalau ada warganya yang memang tidak mampu tidak memiliki KJS. Ia menyarankan Efendi untuk berobat memeriksakan matanya meski tidak memiliki KJS. Caranya yaitu dengan memfoto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) untuk ditunjukkan ke pihak puskesmas.
“Sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta, semua warga ber-KTP DKI dapat berobat gratis ke puskesmas, meski tak memiliki KJS. Selanjutnya soal dirujuk atau tidak tergantung kondisi matanya dan atas rekomendasi pihak dari puskesmas. Kami akan coba membantu dengan berkoordinasi pada pihak puskesmas,” tandas Ahmad.