Selasa, 26 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 6802
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya sengaja mencoret anggaran pembangunan sekolah di tahun 2015. Menurutnya, anggaran perbaikan sekolah ditahun 2015 diduga digelembungkan atau di-mark up.
Dari data yang Ia terima, untuk rehab satu gedung mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar. Padahal tahun ini untuk satu gedung hanya menghabiskan anggaran Rp 10 miliar.
"Tahun lalu karena mark up, mahal banget. Makanya saya coret. Kalau sekarang sudah sesuai sekitar Rp 7 miliar sampai Rp 10 miliar tergantung luas bangunannya," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (26/1).
Basuki menilai, rusaknya bangunan SDN 08 Susukan, Ciracas, Jakarta Timur adalah bukti bahwa pemerintah sebelumnya tidak memperhatikan gedung sekolah. Sejumlah fasilitas lain seperti komputer, Uninterrupteble Power Supply (UPS), scanner, dan alat fitnes justru jadi prioritas.
"Jakarta lucu, belasan tahun sekolah di cuekin, malah beli komputer, meja komputer, UPS, beli meja pimpong, scanner. Sekolah jelek malah beli scanner Rp
3,8 miliar, UPS Rp 6 miliar," tandasnya.