Selasa, 19 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 2807
(Foto: Yopie Oscar)
Sebanyak 62 sekolah di Ibukota masuk kategori sekolah aman bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pendidikan DKI bersama dengan stakeholder lainnya memulai rintisan progam sekolah aman bencana sejak 2014 lalu.
Ketua Pelaksana BPBD DKI, Denny Wahyu Haryanto mengatakan dari 5.000 sekolah yang ada di Ibukota, 62 diantaranya sudah mengimplementasikan kategori aman dari bencana. Ditargetkan pada 2017 seluruh sekolah yang ada di Jakarta ini bisa mengimplementasikannya.
"Sekolah aman bencana penting karena siswa separuh waktunya ada di sekolah. Ini dimaksudkan supaya sekolah siap merespons saat darurat bencana," kata Deny, saat deklarasi sekolah aman bencana, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/1).
Sekolah aman bencana ini setidaknya fokus pada tiga hal, yakni manajemen bencana, sarana dan prasarana sekolah aman bagi murid dan guru.
"Ini harus dituntaskan sebelum 2017. Nanti teman-teman dari lembaga yang kerja sama sudah melakukan pembinaan. Kita jadikan satu supaya jadi pedoman," katanya.
Dia menambahkan dengan adanya deklarasi ini, maka sekolah lainnya juga akan mengimplementasikannya.
Setidaknya deklarasi diikuti oleh 400 kepala sekolah yang ada di DKI Jakarta. Mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA, termasuk juga madrasah. Pihaknya juga melakukan penandatanganan deklarasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kanwil Kementerian Agama, dan Country Director Plan International Indonesia.
Setelah pencanangan ini, pihaknya akan mengembangkan program sekolah aman bencana di lima sekolah sebagai proyek percontohan. Nantinya dari lima sekolah tersebut akan dikembangkan ke sekolah lainnya.
"Anak-anak bisa berpartisipasi dalam mengurangi resiko bencana, misalnya dengan menjaga lingkungan, menyusun rencana kesiapsiagaan bencana atau membantu evakuasi," tandasnya.