Senin, 18 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 4874
(Foto: Ilustrasi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk menunda pembangunan Light Rail Transil (LRT).
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi, Sutanto Soehodho mengatakan, penundaan akan dilakukan kurang lebih empat bulan ke depan.
"Intinya karena PT Jakarta Propertindo (Jakpro) masih review basic design dan butuh waktu. Saya konsultasi dengan konsultan itu kira-kira empat bulan," ujar Sutanto di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/1).
PT Jakpro yang ditunjuk untuk membangun LRT, akan melihat kembali desain awal moda transportasi rel tersebut. Kendati demikian, Sutanto mengaku belum mengetahui apakah nantinya trase LRT akan berubah atau tidak. Pasalnya, pihaknya harus mengusulkan kembali ke Menteri Perhubungan.
Sutanto mengakui, ada tumpang tindih trase LRT dengan Mass Rapid Transit (MRT) untuk koridor barat-timur. Setidaknya ada sembilan stasiun yang saling bersinggungan di kawasan Cempaka Putih-Kemayoran.
Dia menambahkan, karena kedua moda transportasi berbasis rel ini harus membangun sarana dan prasarana, maka
penentuan trase dinilai sangat penting.