Sabtu, 16 Januari 2016 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Rio Sandiputra 3664
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Lurah Kelapa Gading Barat, Alamsyah mengatakan, saat ini lahan yang ingin dijadikan rupom sedang dipermasalahkan oleh dua belah pihak. Yakni oleh warga yang saat ini menduduki dan pihak Lantamal.
"Kedua belah pihak saling klaim kalau lahan itu milik masing-masing pihak yang bersengketa. Tapi hingga hari ini kedua belah pihak belum menunjukkan bukti validnya," ujar Alamsyah, Sabtu (16/1).
Alamsyah menilai, untuk membangun rupom, sesungguhnya lima unit rumah milik warga tidak perlu digusur. Hanya saja, untuk mengantisipasi kemacetan disekitar rupom saat alat berat tiba ketika dibutuhkan, rupom harus memiliki lahan yang memadai untuk alat berat tersebut.
"Misalkan kedepan alat berat dibutuhkan, parkirnya dimana? dijalan? Kan nggak mungkin. Nah ini yang perlu lahan lebih, makanya kemungkinan rumah itu harus digusur," katanya.
Alamsyah mengaku telah membawa permasalahan ini ke rapat di tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara. "Mudah-mudahan, minggu depan ada solusi untuk ini," tandasnya.