Jumat, 15 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Erikyanri Maulana 10335
(Foto: Ilustrasi)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan penundaan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Timur-Barat. Mengingat pemerintah pusat juga akan membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung. Hal ini untuk menghindari adanya tumpang tindih pekerjaan.
"Sekarang Timur-Barat LRT kami. Karena bulan Juni-Juli akan ada kereta api cepat, kami nggak ingin ada overlapping," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, Jumat (15/1).
Dikatakan Basuki, pada prinsipnya Jokowi menginginkan agar semua transportasi berbasis rel saling terhubung dan DKI Jakarta sebagai tulang punggung transportasi berbasis rel.
"Fungsi LRT kan feeder nah saya sudah lapor Presiden. Prinsipnya Presiden kan, semua kereta mesti terhubung, dan di DKI Jakarta kan tulang punggungnya transportasi berbasis rel," ucapnya.
Penundaan pembangunan LRT yakni untuk koridor Kelapa G
ading-Kebayoran Lama. Terlebih sebanyak sembilan stasiunnya berhimpitan juga dengan pembangunan MRT."Sementara untuk menyelesaikan MRT kami butuh membangun 16 tol dalam kota, terutama yang dua, tol Semanan-Sunter dan Sunter- Pulogebang," katanya.
Sebelumnya, Basuki megejar pembangunan LRT untuk pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang. Sementara untuk LRT yang dibangun oleh Adhi Karya tetap dilanjutkan.
"Tetap ada jalan kan ada yang dari Adhi Karya. Kami akan kejar yang Bandara-Kampung Bandan," tandasnya.