Rabu, 13 Januari 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 4268
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan jika venue Velodrome atau balap sepeda dipindah ke Bandung, Jawa Barat. Hal itu lantaran belum jelasnya renovasi venue tersebut.
Menurut Basuki, untuk pembangunan secara keseluruhan Velodrome, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak memiliki waktu yang cukup. Sehingga ada beberapa pilihan salah satunya dipindah ke Bandung, atau pembangunan sementara.
"Enggak masalah (dipindah). Kami ada beberapa pilihan, kalau mau bangun full permanen enggak keburu. Yang semi permanen enggak bisa," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/1).
Namun, kata Basuki, jika bangunan sementara, dari segi anggaran dinilai sebagai pemborosan. Karena bangunan hanya bisa digunakan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan saja.
"Mau enggak mau kita kerjakan, 10 tahun ya 10 tahun, ini soal harga diri bangsa. Kalau lepas ke Bandung enggak masalah juga," ucapnya.
Basuki semula meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk merenovasi Velodrome, Rawamangun. Namun pihak PT Jakpro mengundurkan diri dalam renovasi tersebut. Basuki pun terus mendorong agar renovasi tetap bisa dilakukan.
"Lepas ke Bandung aku sih enggak masalah. Kalau kami bangun ya terpaksa yang temporary yang cuma pakai 10 tahun buang nih barang. Enggak ada pilihan. Tapi kalau ada yang bisa kerjain permanen siapapun kasih saja," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengusulkan pembangunan Velodrome dipindah ke Jawa Barat. Usulan itu terlontar ketika rapat koordinasi Asian Games 2018 di Kementerian Koordinator bidang PMK.