Minggu, 03 Januari 2016 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Erikyanri Maulana 4983
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berharap spiritualisasi warga Ibukota terus diperkuat. Sebab, di tengah sistem liberalisme dan kapitalisme dunia, dikhawatirkan masyarakat terjebak dalam pemberhalaan materi sehingga melupakan sisi religius.
Akan tetapi, kata Djarot, sisi religius yang dikembangkan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan yang berkebudayaan dan bisa membantu serta menghormati satu sama lainnya.
Dengan demikian, diharapkan dapat membumikan nilai agama yang rahmatan lil alamin sehingga juga tercipta kedamaian antar umat beragama.
"Tujuan Kementerian Agama (Kemenag) sejalan dengan Pemprov DKI. Yakni, bagaimana kita bisa membikin tidak hanya meningkatkan pendapatan, kantongnya tebal. Tapi harus diiisi jiwa spiritual, bukan hanya lahir saja, tapi juga batinnya," ujar Djarot, usai menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam Amal Bakti ke-70 Kementerian Agama, di Kanwil Kemenag DKI, Minggu (3/1).
Dikatakan Djarot, keberadaan Kanwil Kemenag mempunyai peran sangat penting agar masyarakat tidak kosong jiwa spiritulanya. Keberadaan guru-guru agama, guru mengaji, sekolah minggu dan para pemuka agama diharapkannya bisa membumikan agama agar menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Namun demikian, Djarot juga mengingatkan agar pembangunan nilai keagamaan tetap berlandaskan penghormatan dan kasih antar umat beragama. Sebab, dengan heterogenitas yang tinggi, DKI Jakarta harus dijaga jangan sampai terjadi konflik SARA.
"Alhamdulillah kami berterimakasih pada Kemenang. Kemarin Jakarta melalui hari besar dengan baik. Peringatan maulid nabi, natal dan tahun baru dengan relatif aman. Kita tidak bisa kerja sendiri, kita bersinergi," tandasnya.