Selasa, 20 Mei 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Widodo Bogiarto 2650
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo mengimbau seluruh warga Jakarta agar menjaga keharmonisan dan kemajemukan bangsa. Menurutnya, kuatnya sebuah bangsa bisa dilihat dari harmonisnya kehidupan warga dalam menjalankan hidup sehari-hari.
"Nasionalisme bukan terbangun dari perilaku saling menuding, bukan saling menyalahkan, bukan saling menyingkirkan," kata Jokowi saat menyampaikan amanat Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dari Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring di Lapangan IRTI Monas, Gambir, Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Jokowi yang menjadi inspektur upacara Peringatan Harkitnas mengatakan, komitmen nasionalisme itu menjadi ukuran sejauh mana karsa, cipta dan karya bangsa Indonesia, sudah memberikan kekuatan bagi terbangunnya keharmonisan perilaku warga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Karena itu, menurutnya, seiring dengan perkembangan situasi saat ini, rakyat Indonesia tidak boleh lengah, tetapi justru harus mampu waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai perubahan.
"Inilah makna nasionalisme sesungguhnya yang harus kita pertahankan bagi tegaknya kemerdekaan yang berdaulat. Sebab, revolusi kemerdekaan yang membangun nasionalisme tidak pandang bulu," ucap Jokowi.
Selain Jokowi yang berseragam Korpri, peringatan Harkitnas itu juga dihadiri Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama dan istri, Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno dan pejabat lainnya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimpda).