Selasa, 22 Desember 2015 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 13432
(Foto: Reza Hapiz)
Sebanyak 6 dari 12 koridor bus Transjakarta di DKI Jakarta mendapat penghargaan internasional dari Institute for Transportation & Development Policy (ITDP). Penghargaan yang diterima dengan Sertifikat Bronze Award BRT yang diraih merupakan tolak ukur kualitas infrastruktur dan operasional sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang sudah memenuhi kualitas cukup baik.
BRT Standard dikembangkan oleh ITDP sebagai standarisasi sistem BRT secara internasional dengan tujuan memastikan sistem BRT yang dibangun dan dioperasikan memiliki kualitas layanan, desain dan infrastruktur yang prima, serta mendatangkan manfaat ekonomi serta dampak lingkungan yang positif.
Dalam penilaian, standarisasi BRT diklasifikasi award BRT Basic, Bronze BRT (perunggu), Silver BRT (Perak), dan Gold BRT (emas) yang diakui secara internasional.
Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius Kosasih bersyukur 6 koridor tersebut mendapatkan penghargaan internasional dari lembaga di bawah naungan PBB. Penghargaan tersebut meningkat dari sebelumnya hanya 1 koridor yang mendapat penghargaan.
"Enam koridor kita mendapat penghargaan internasional. Koridor 1, 2, 3, 5, 6 dan 9 mendapat award bronze BRT," ujarnya, Selasa (22/12).
Sementara itu, Ketua ITDP, Yoga Adiwinarto mengatakan, peringkat Bronze BRT yang diperoleh oleh 6 koridor Transjakarta menandakan sebanyak 6 koridor
tersebut telah memenuhi standar internasional BRT. Namun demikian, bila ingin meningkatkan menjadi kategori Gold, Transjakarta harus melakukan peningkatan layanan dan perbaikan.Peningkatan pelayanan tersebut seperti menyediakan jalur menyusul di seluruh halte Transjakarta, memperbanyak rute layanan dan frekuensi bus di koridor dan di luar koridor sebagai pengumpan, melakukan perbaikan akses pejalan kaki menuju halte Transjakarta.
Selain itu Transjakarta juga perlu melakukan penambahan akses untuk pengguna sepeda, seperti fasilitas parkir sepeda, bike sharing dan juga penyediaan jalur sepeda untuk mengakses ke Transjakarta dan melakukan sterilisasi lajur Transjakarta agar terbebas dari kendaraan lain.
"Jika semua itu dilakukan, bukan tidak mungkin Transjakarta dapat mencapai 1 juta penumpang per hari dan memperoleh predikat sebagai Gold Standard BRT. Seperti sistem BRT di kota lain di antaranya, Guangzhou (Tiongkok), Bogota dan Medellin (Kolombia)," tandasnya.