Senin, 21 Desember 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4755
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan aksi mogok sopir metromini hari ini, Senin (21/12) ini. Namun kinerja PT Transjakarta juga dipertanyakan, terutama dalam pengadaan bus guna maksimalisasi pelayanan transportasi publik.
"Kami siapin Rp 3-5 triliun setahun, kami PSO (public service obligation). Tapi Transjakarta nggak beli-beli busnya, selalu operator bus. Makanya saya curiga, ini main apa? Antara Transjakarta, Dishubtrans, sama operator," ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta.
Basuki mengatakan, untuk mengatasi masalah transportasi publik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga telah dari lama menawarkan kepada pengusaha metromini sistem pembayaran rupiah per kilometer. Dan untuk para sopir akan diberikan kesejahteraan yang lebih baik, jika bergabung dengan PT Transjakarta.
"Ya silakan saja demo, itukan namanya mengancam orang. Saya sudah tawarkan solusi loh," katanya.
Menurut Basuki, Pemprov DKI Jakarta sudah cukup baik kepada pengusaha dan awak metromini. Bahkan bukan hanya memberikan penawaran tersebut, aksi anarkis yang dilakukan oleh sejumlah awak metromini beberapa waktu lalu pun tidak diperpanjang.
"Masih ingat nggak dulu, sopir, pemilik, kernet membakar Transjakarta di depan (Balai Kota DKI), itu pun kami maafkan. Lalu kami minta mereka perbaiki mobilnya, lalu saya tawarkan sopirnya ditraining di kami, anda bisa beli bus juga," tandasnya.