Minggu, 18 Mei 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 5438
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama meminta presiden yang terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang untuk mengusut tuntas Tragedi Mei 1998. Pengusutan wajib dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
"Kita harus dipimpin oleh presiden yang berani menjamin kasus serupa tidak terulang lagi," kata Basuki, pada acara peletakan batu pertama pembangunan Monumen Reformasi 1998, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur, Minggu (18/5).
Ia menegaskan, pengusutan kasus Tragedi Mei 1998 hingga tuntas sebagai bukti bahwasanya pemerintah taat kepada konstitusi. "Presiden selanjutnya harus berani mati demi konstitusi, bukan demi konstituennya," tegasnya.
Ia mengungkapkan, selama 16 tahun lamanya Tragedi Mei 1998 silam tidak kunjung diusut tuntas. Pihak keluarga korban hingga saat ini menanti kejelasan dari pemerintah perihal yang sebenarnya terjadi saat itu. "Saya imbau keluarga korban tidak lelah menagih janji penyelesaian kasus itu kepada pemerintah," ungkapnya.
Menurut Basuki, hasil pengusutan Tragedi Mei 1998 akan menjadi catatan bagi bangsa. "Itu berarti kita memahami apa yang harus ditiru dan apa yang harus ditinggalkan," tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ketua Komnas Perempuan, Yunianti Chuzaifah menjelaskan, kegiatan semacam ini sudah digelar sejak empat tahun terakhir. "Saya berterima kasih kepada Bapak Ahok. Akhirnya, ada unsur dari negara yang bisa peduli dengan Tragedi Mei dengan prasasti Jarum Benang," ujarnya.
Ia menegaskan, kegiatan ini tidak ada kaitan sama sekali dengan momentum Pemilihan Presiden 2014 mendatang. "Bahwa orang mengaitkan ini dengan pemilihan presiden, itu sangat wajar. Namun kami menyelenggarakan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan itu," tambah Yunianti,
Pantauan beritajakarta.com, peletakan prasasti pertama ini dilakukan di hadapan 113 makam tanpa nama korban 'Tragedi Mei 1998'. Di TPU itu, ratusan korban insiden Mei 1998 dikubur secara massal
16 tahun silam.Seperti diketahui, ratusan korban kerusuhan Mei 98 dikubur secara massal di TPU Pondok Rangon, pemakaman yang berada di perbatasan DKI Jakarta dan Jawa Barat tersebut.